10 Mei 2009

Simsalabim.....

Seminggu, sebelum Ujian Nasional di mulai.... semua sekolah berbenah.. berbenah bukan karena kesadaran penuh untuk menanamkan kedisiplinan untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. Tapi hanya sekedar mengusir rasa 'tidak enak' bila sekolah tak sedap dipandang oleh mata si pengawas uhian dari sekolah lain..  Itu yang terlihat di sekolah-sekolah wilayah Ciputat pekan lalu. Tak tanggung-tanggung semua siswa dikerahkan untuk membantu dalam pengecatan tembok sekolah.. yang lebih ngenes lagi, mereka dimintai iuran untuk membeli cat itu. Dengan dalih "gotong royong" si siswa hanya bisa nerima dengan tenggorokan yang agak kelu. Gotong royong beginikah yang terjadi dalam dunia pendidikan kita?
Dan gotong royong pun berlanjut dalam "upacara suci" yang digelar sejak hari kemarin.. Setiap sekolah berusaha memberi pelyanan yang terbaik untuk makhluk2 pengawas dari sekolah lain. Mereka bilang itu sebagai sikap loyalitas tehadap tamu. Padaal, dalam kesehariannya, sekolah tidak memberikan pelayanan yang terbaik pada masing-masing guru yang memang mereka mengabdikan ilmunya pada sekolah itu, meski berpuluh tahun mereka bersimbah luka dan ar mata. Tak jarang pula makhluk2 pengawas dari luar sekolah tersebut diberi unag transport... Apa lagi ini? Seolah budaya kongkalikong yang berujung pada budaya korup di negeri ini memang sudah diajarkan dalam dunia pendidikan.
Satu hal lain yang lebih ironis..... beberapa sekolah membuat kesepakatan untuk tidak tegas dalam mengawas peserta ui\jian, mereka bilang agar anak-anak didik mereka lebih tenang dalam ujian.. Wooww... apa benar ini memang keadaan di negeri kita? Kadang soal ujian bocor bukan karena musim hujan yang menggerus, tapi memang di dukung oleh si buaya-buaya kerdil yang takut sekolah mereka tercoreng bila anak-anak didik mereka tak lulus. RAsanya tim sukses bukan saja ada dalam pemilu, tapi memang masuk dalam setiap lini kehidupan negeri ini. Dan sepertnya seberapapun besar anggaran pendidikan di negeri ini, tidak akan mampu merubah sikap acuh dan mental budak penduduk negeri ini tak akan hengkang. Dan rasanya, anak cucu kita akan tetap mewarisi budaya ini... Dan inilah kegagalan dunia pendidikan kita dalam membangun generasi berpotensi... Dan kini aku hanya cukup tahu.. Inilah wajah negeriku.